Minggu, 21 Agustus 2016

Munafik

Kosong masih mengalir
Gelap mulai merangkak
Mengendap-endap pada asa yang terpendam
Obsesi memutar kepala 360 derajat
Begitu deras tinta mengombak
Gelombang-gelombang haus imajinasi
Terdampar pada pesisir dan karang akal
Masih ragu pada kesempurnaan
Terlalu percaya pada keterbatasan
Meringkuk, lutut menekuk aku sungguh takut
Mereka binasahkan indah dalam nadaku
Indah dalam bentukku, indah dalam kataku
Dan indah dalam gambarku
Aku masih tak percaya hidup sebagai raja
Tak seperti malaikat yang terkekang
Hartaku adalah ego, nafsu, birahi dan iri hati
Siapa yang pantas tersandang?
Tahun demi tahun umur menjamur
Seperti kudis kurap dan panu pada kulit
Aku marah pada pintarku
Aku marah pada imanku
Aku marah pada jujurku
Aku bangga pada bodoh yang terkutip


Lihat belatung-belatung yang menari
Berharap jadi lalat atau kupu kupu
Tak sudi jadi nyamuk atau kutu
Masih menempel pada borok dan terus menggerutu

Aku ingat kemarin 127 helai rambutku rontok
4 derajat punggungkung membongkok
1 inci jarak kulit pada tulang
Kulit kerut coklat belang

Aku masih menanyakan jasa jasaku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar