Kosong
masih mengalir
Gelap mulai merangkak
Mengendap-endap pada asa yang
terpendam
Obsesi memutar kepala 360 derajat
Begitu deras tinta mengombak
Gelombang-gelombang haus imajinasi
Terdampar pada pesisir dan karang
akal
Masih ragu pada kesempurnaan
Terlalu percaya pada keterbatasan
Meringkuk, lutut menekuk aku
sungguh takut
Mereka binasahkan indah dalam
nadaku
Indah dalam bentukku, indah dalam
kataku
Dan indah dalam gambarku
Aku masih tak percaya hidup sebagai
raja
Tak seperti malaikat yang terkekang
Hartaku adalah ego, nafsu, birahi
dan iri hati
Siapa yang pantas tersandang?
Tahun demi tahun umur menjamur
Seperti kudis kurap dan panu pada
kulit
Aku marah pada pintarku
Aku marah pada imanku
Aku marah pada jujurku
Aku bangga pada bodoh yang terkutip
Lihat belatung-belatung yang menari
Berharap jadi lalat atau kupu kupu
Tak sudi jadi nyamuk atau kutu
Masih menempel pada borok dan terus
menggerutu
Aku ingat kemarin 127 helai
rambutku rontok
4 derajat punggungkung membongkok
1 inci jarak kulit pada tulang
Kulit kerut coklat belang
Aku masih menanyakan jasa jasaku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar