Terbaring tertimpah letih
aku tak pernah berharap begitu
walau sejak dulu lelah seperti itu
datang tak dijemput pulang minta diantar
arahnya selalu sama
ingin pulang ke rumah mimpi
menyampaikan sisa-sisa hidup yang sudah dijalani
kembali lagi ketika hidup dimulai
dan takkan kembali ketika hidup telah habis
kembang kempis
seperti itulah caranya bernafas
mekar melebar walau tak pernah indah dipandang
hidung penuh upil bukan perkara saat nyawa sedang sekarat
jangan pernah sia-siakan ketika waktu memberi tumpangan
tetaplah berkobar dan jangan dulu padam
tetaplah di perapian meski pagi menelan malam
tetaplah tegap dan siapkanlah diri kalian
karena kita akan melakukan penerbangan malam
Sabtu, 24 Desember 2016
Jumat, 16 Desember 2016
Bujang
bujang bujang tak tahu diri
bujang bujang dalam jeruji
seolah paling merasa
pujangga paling ternama
duda duda yang mati muda
ditembak mati dikandang merpati
karena telah menodai
menghamili anak tunggal perdana mentri
surat kabar telah tersebar
tentang perang intelektual
bukan tentang siapa terpintar
tapi tentang benar dan si batas pagar
bujang bujang dalam jeruji
seolah paling merasa
pujangga paling ternama
duda duda yang mati muda
ditembak mati dikandang merpati
karena telah menodai
menghamili anak tunggal perdana mentri
surat kabar telah tersebar
tentang perang intelektual
bukan tentang siapa terpintar
tapi tentang benar dan si batas pagar
Minggu, 11 Desember 2016
Bersyair Tentangmu
telah ku putuskan tiada kata yang pantas untuk ku sandangkan
Perihal indah dan romantika pun aku tak sanggup
Engaku segalanya dari segala-galanya
apa mau dikata, tiada pantas aku bersyair tentangmu
engkau mengingatkanku pada sersan yang lupa kandang
begitu buas mengoyak mangsa dengan giginya yang tanggal
banyak yang tertelan sepi, banyak sekali yang ia telan selain api
cerdas tak dimiliki siapa siapa, meski aku tahu
bahwa aku adalah rumit yang sederhana
Langganan:
Postingan (Atom)