Senin, 28 Maret 2016

Beri Waktu

jagalah rasa lelahku subuh ini.
sinari aku tetap saat fajar datang untuk mengemas dirinya merotasi diatas bumi.
berjanjilah saat ia memeluk hangat tubuh yang kaku ini.
kumohon jangan hapus ceritanya dalam sejarah yang telah ia buat dengan tinta tanpa warna.

Bala Bahasa

Bala Bahasa 

Senyawa mulai tak bernyawa
Karena harapan tak sekecil partikel mikro
Kuman kuman bakteri penggerogot emosi
Meradang sangat pada sendi daya khayal
Lelah berpaling menuntut merindu
Hidup bagai madu berbalut roti selai keju.

Subuh

Subuh

Ada bintang dipelupuk mata.
Berkilau mengkristal pada kedipan kedua,
Sedikit terbasuh dan mulai membeku.
Gelap menjadi ungu, ungu menjadi jingga.
Dan jingga menyulap malam menjadi pagi.
Selamat tidur~

Setidaknya

Setidaknya mata selalu berbisik pada otak, akal dan nuranimu atas apa yang ia telah liat. hanya saja kadang akalmu membeku dan nuranimu menggeras lebih dari batu seolah acuh tak acuh pada kejujuran mata dan rasa manusiawimu sendiri.
Ataukah telah hilang lebel manusia yang kau sandang dengan kebanggaanmu? Harga dirimu? Jabatanmu? Hartamu? Ilmumu? Atau sekalipun segala yang kau punya?
Semut kecil ini heran mengapa otak manusia seiring jaman mengkerucut.

Lebih tepat mungkin mengkerut menjadi ampas yang terabaikan.

Simpati empati tanpa kata tapi.
Televisi hanya menayangkan deorama murahan.
Detik detak, tik dan tok dan waktu terus menyita nyawaku baik terpejam atau melotot sekalipun.
Wahai bidadari surga pembawa gelas anggur, maukah engkau menunggu sedikit lama untukku disana?

Sabtu Malam

senja tadi ia bicara padaku. tidak bukan bicara tapi ia berbisik.
berbisik hal penting untuk malam ini. ia berkata bahwa malam hari ini akan terasa lebih panjang dari malam biasanya.
ku tanya "mengapa?" ia menjawab "ini hal yang hanya ku beri tau pada muda-mudi yang resah hatinya".
~hening~

Sebelum Ratu Mendung

Gumpalan harapan yang terbang tinggi dilangit
Mengambang antara angkasa dan bumi
Dari secerca tangisan yang berharap.. harap sang ratu
Ratu menangis diujung sudut kamarnya

Ratu.. ratu.. ratu..
Jangan engkau menangis
Menangis karena cinta
Awanpun mendung

Ratu.. ratu.. ratu..
Hapus air matamu
Lihat awan disana
Hujan kan turun

Sebelum ratu mendung
Memikirkan galaunya

Pahit dan Manis

ku buat cerita senandung nada
penghantar lirih dalam duka
pembungkam semua rasa gelisah
penenang dalam mimpi yang indah

awal yang indah dan kini sirna
sebuah cerita tentang cinta

emosi-emosi yang terus meluap
kesal yang sudah pasti ada
kesalahan yang terjadi
karena ini cinta

manis yang ku buat, manis yang ku ucap
pahit yang kau ucap dibibirmu
manis yang kurangkai, manis yang ku cipta
pahit yang kau tuang dimimpiku

setiap kesalahan dapat dimaafkan
dan setiap luka dapat disembuhkan
tapi tidak dengan membiarkan
membiarkan semua hilang dan terluka

Istilah Hidup (kata)

Istilah Hidup

setiap kata yang diucapkan
setiap istilah yang ada
dan apapun yang diberi nama, sesuai dengan apa yang manusia rasa, pikirkan dan temukan
itu hanya anggapan mereka,
baik yang disepakati atau tidak~

Senandung Lagu Mengagumi

jika anda adalah nada yang ku pertemukan dengan kata.
jika anda adalah syair yang ku tulis sepenuh hati.
dan jika anda hening dalam damaiku.
kuharap anda adalah lagu malam ini.

Dilema malam lima

Langit malam ini tak sedikitpun tertutupi tirai alam.
Bagai taburan garam diatas kertas hitam.
Hei angin malam, kadang aku bingung dengan dilema yang kau ingatkan.
Tentang dia dan aku, aku dan ia, dan engaku dalam benakku.
Apa aku teristimewakan pada malam ini?

Hati yang Berlayar

Hati yang berlayar

Wahai ombak rasa yang tak pernah tenang.
Membuat hati gudah diujung pelabuan
Menanti..
Meski dalam iklim ekstrim yang diberi nama cinta.

Mungkin seseorang sedang tertipu.
Malu mau meski terasa pilu.
Ah sial!
Aku terjebak dalam badai yang tak pernah reda.

Lukisan Dalam Benakku

Lukisan Dalam Benakku

kamu adalah "Andai" yang kubuat,
kadang aku terpingkal melihat tingkahmu,
kadang aku tersenyum atas kemesraan nyatamu,
kadang pula inginku berbagi takdir dalam dramaku.

Dan..
tertawa aku menyapamu,
tapi..
maaf, aku tak pandai menipu.
basah kuyup baju ini, sisa renungan tengah malam.

malam ini otakku bekerja keras,
mencoba menggambarkan wajah indahmu dalam benakku.
hingga pagi menyapa hanya senyummu yang ku ingat.

jika kau lukisan dalam benakku.
bisakah kau menjadi nyata untuk esok hingga tiba kiamatku?

Mengaku Lagu

Mengaku Lagu

Aku lagu lawas.
Aku tembang dengan nada naik turun.
Aku aliran musik tanpa dialog.
Laguku menusuk, kusut terdengar telinga normal.
Aku hentakan tanpa dentuman.
Sedikit melayu mendayu syahdu.
Mungkin sedikit keras seperti batu si keras kepala.

Aku dan si gitar sumbang.
Menikmati melody tanpa petikan.
Tak ada kunci bahkan hanya tangan yang liar bermain gila tanpa arah.
Lirik nurani tanpa tirani. Sedikit melankolis tanpa menangis.

Drama Kacang

Drama Kacang

komedi garing dengan figur-figur kacang,
berdiri menari diatas jabatan dan perannya
diatas nama rakyat
diatas kata kesejahteraan
diatas terkutip "katanya"

rakyat mulai monoton dan dungu,
kacang kacang masih saja egois
sudah tahu rusa, masih saja dipaksa berenang seperti ikan,

menjabat hanya tahu uang, mereka tak mengerti membanting tulang
bahkan sesudinya berbagi bahu lelah memungut ilalang

kacang kacang mencari hiburan
media konspirasi sepiring nasi
panggung drama dengan naskah sumpah serapah
menganga dengan ludah dusta menjijikan
tahu apa mulai berkata?

tahunya terkenal tak tahu caranya beramal

orang bodoh tertoloi, orang pintar tak peduli
mencari aman terkecam dalam ancaman
tak ada pahlawan dengan jabatan wakil rakyat
cuma cuma berkhayal tai menjadi emas

cintai alam dan kasih sayang, kau berakal dan pantas disebut manusia.
masih saja bermimpi pahlawan datang dengan nama wakil rakyat

Sunyi Semalam

Sunyi Semalam


Malam ini langit tak menaburkan sihirnya padaku
Meski masih terjaga dengan raut muka yang lelah,
Bahkan tak ada kantuk yang menawarkan mimpi indah pada pemilik mata panda
Pada akhirnya diputarlah lagu, playlist tak tentu, berjumlah tujuh.


Mata perlahan menutup tirainya.
Sedikit harapan menjamu subuh.

Karena Tuhan tak pernah meminta

Mungkin Tuhan tak menciptakan hambanya harus menjadi apa.
Tuhan tak pernah memaksakan hambanya untuk tau 'cara berterimakasih' padanya.
Jika sastra bilang 'Tuhan hanya memberimu 1 buku, maka tulislah apa yang ingin kamu tulis. Tuhan hanya editor dengan takdirNya'.
Sungguh tiada paksaan~
Sesungguhnya Allah Maha Bijaksana dan Maha Mengetahui segalanya

Ta'at

Aku ingin membicarakan apa yang banyak dibicarakan orang lain mengenai makna Taat. Dimana banyak orang mudah mendefinisikan sebuah arti kata dengan cuma-cuma, semua orang mudah mengeluarkan kata dengan makna maupun tanpa makna karena menurut mereka, ya mereka tau banyak hal soal itu. Dan,
disini aku ingin menjadi Mereka dan mulai membuat kata tentang Taat. Dimana disini aku seolah tau segala hal tentang taat dan mulai memaknainya.
dan aku berkata :

"Taat bukan sebuah gerakan mulut dengan rongganya yang terbuka lebar.
Taat bukan pula kata yang memagari orang atas haknya.
Taat ia berkaca, berhias diri dan memantaskan diri pada Tuhannya".

cobalah tafsirkan itu jika waktumu tak sia sia.

Kelabu Rindu

Kelabu Rindu

Aku helai hitam dikepalamu

Memutih seiring terlupakan sebuah janji

Aku masih menunggu seperti liang lahat menantimu

Aku,

Aku,

Bukan tapi,

kasih sayang ini seperti cermin tak berbayang.

Kamis, 24 Maret 2016

Note02 SeniBerceloteh

Malam ini pukul 02.45, em bukan maksudku pagi ini pukul 02.45 seniman usang itu terbangun dari tidur nyenyak oleh tangisan bayi-bayi kucing kecil diatas plafon. Bayi-bayi malang itu merengek mencari ibunya mengeluh gagu seolah berbicara bahwa mereka kelaparan. Menelusuri lorong-lorong plafon gaduh seruduk sana sini dan terus mengeong. Mungkin bisa dipastikan bahwa bayi-bayi kucing itu baru berumur 2 hari karena sepertinya kedua mata mungil mereka belum terbuka dengan sempurna.
Tak lama suara gaduh itu redam seraya seniman usang berhenti menggaruk pantatnya dan berganti menggaruk kepalanya. Matanya yang sayu perlahan terbuka, ia masih linglung tengok sana tengok sini lalu berdiri jalan membungkuk dan beranjak dari kasur dekil menuju tempat sucinya 'kamar mandi'.
"Sial! Ini pasti gara-gara ayam goreng setengah matang tadi sore" ujarnya sebari mengelus perutnya yang kerempeng lalu jongkok.

Note01 SeniBerceloteh

Dia seniman yang usang berkarya hanya saat pagi menjelang dimana sebagian hamba bermunajat dengan berribu keinginan dan keegoisan, dia melukis angan dengan dahi yang mengkerut, kadang ia tersenyum dengan gila atas gagasan fiksi untuk nyata-nya.

Dia tak terlalu pandai merupa bahkan hanya untuk menyusun aksara, sastra kadang membuatnya gila, untuk bercerita berbicara hingga berbusa ditelinga manusia yang kadang tersumbat atau bahkan tuli yang dialami telinga mereka.

Disini dia sering berdalih mengatakan bahwa "Tuhan menciptakan seni untuk memperindah rupaMu!, hidupMu!, pola pikirMu!, bahkan TakdirMu! Tidakkah kalian lihat bahwa seni selalu ada dimana-mana! Tidakkah kalian sadar bahwa banyak sekali pola sederhana seni pada seharianMu!?

Kau tahu bahwa pada dasarnya seni adalah hasrat/egoisnya manusia meniru segala sesuatu yang Tuhan ciptakan atau pada dasarnya mereka tak pernah menciptakan mereka hanya berinovasi menggabungkan gagasan satu dengan gagasan lain yang mereka dapat dari ciptaan Tuhan dengan indra mereka.