Selasa, 24 Mei 2016

Hujan

Hujan


hujan pagi itu, gerimis tentang rindu
rintik hujan melukis pada kanvas-kanvas jendela
sebagiannya mewarnai dedaunan dan kayu jati
aku sedikit ragu sinyalku tak sampai
sedikit frekuensi nada nada rindu hilang disetiap tetesnya

buku buku yang berdebu
dan secangkir kopi memboyong rasa rindu
kenangan yang terselip pada buku candu merindu
halaman tujuh bait ke sepuluh
aku masih tersenyum melihatmu
ditenggukan kedua dalam imajiku

dapatkah teori teori menjelaskan rindu?
disini aku melukis gundah
tak ada istilah bahkan sinonim rindu menurutku
hanya ada egoku yang ingin bertemu dan memelukmu


mari rebahan memahami sendu langit menangis
barangkali ia dapat menerjemahkan rasa rindu yang semakin liar

langit murung dan hujanpun reda
sekiranya kau disana tetap bahagia
disini aku berharap dan berdoa saat hujan
dan setiap tetesnya meng-amini setiap doaku

jangan merindu, biar aku saja
aku takut kau demam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar