Jumat, 06 Mei 2016

Aku yang menjadi aku


Meringkuk malu dipulau sebrang
bibir ini hanya pinjaman
pandangan sendiri terkadang lebih tajam dari pandangan kebanyakan orang
tak sadari diri paling egois, menganggap kebenaran adalah diri sendiri.
andai pikiranku dapat menjamah, menerjemahkan jutaan pemikiran manusia lainnya
andai perasaanku dapat menjamah memahami miliaran jiwa yang ada maupun yang telah tiada
aku yakin berkata satu huruf pun aku tak kuasa karena aku bukan apa-apa dan bukan siapa siapa dibanding mereka yang memiliki kisah yang luar biasa semasa hidupnya
dibalik umur manusia yang terbatas aku hanya bisa mengalami sedikit kejadian yang bisa dialami masing masing individu. lantas tau apa aku?
dibalik langkah terbatas manusia, aku hanya bisa sangat sedikit mengenal sekian banyak dari individu.
lantas apakah aku pantas mengambil sebuah kesimpulan atas sikap peran dan segala prihal hidup lainnya tentang orang lain dan kehidupan?

setiap orang hanya memiliki satu peran semasa hidupnya, termasuk aku yang menjadi aku. aku berbicara karena bibir ini masih dipinjamkan baik oleh yang maha kuasa.

lantas jika ucapanku tidaklah berguna maka acuhkanlah, biarkan kata kata itu hilang tak terjamah jaman. namun jika kata kataku sedikit ada kebaikannya maka ambillah dan ingatlah itu, namun jangan lihat 'aku' orang yang berbicara karena aku bukanlah orang yang baik dibandingkan dirimu dan orang lain.

andai aku dapat menjadi orang lain yang dapat banyak melakukan kebajikan, mungkin aku tak perlu banyak berkata. dibalik keterbatasan yang bisa ku lakukan hanyalah berkata, selagi itu tak merugikan orang lain dan mungkin bermanfaat. maka itu adalah peranku disini.

selagi hal yang baik masih bisa dilakukan oleh si buruk ini maka akan aku lakukan meski cap si buruk takkan pernah hilang dari balik bayangan diri ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar