Jumat, 15 April 2016

Roti isi 70 Tahun

16 April 2065, seorang kakek genap berumur 70 tahun. Dimana siang itu ia rela bersusah payah berjalan kaki menggusur-gusur sebuah kerdus mie instan berisi ratusan lembar kertas ke kantor pos, renta tak mengeluh ia terus berjalan dengan susah payah menempuh jarak 1,4 KM dari rumahnya dibantu dengan troli butut dan sebilah pipa besi panjang yang membantunya berjalan setengah mati hanya demi keinginannya diusia 70 itu.


ia terlihat amat kumuh seakan seluruh lekuk tubuhnya telah berkarat dan kulit-kulitnya mengkerut seperti karet limbah yang bertebaran ditengah kota. semua kota di seluruh negeri telah tandus, banyak dari
sebagian manusia mulai beradaptasi dengan limbah bahkan 89% manusia dibumi ini telah bermutasi dan hidup sehat berdampingan dengan limbah-limbah yang amat melekat dan berkerabat. kau tahu bahwa dimasa itu sabun dan segala macam jenis anti-bakterilah yang mereka benci bukan limbah karena dengan menyentuh atau tersentuh sabun/anti-bakteri mereka menjadi kejang-kejang, berbicara ngelantur dan banyak gejala lainnya terjadi jika seorang mutan menyentuh sabun dan anti-bakteri.



kau tahu bahwa kata berkarat pada sang kakek tidaklah berlaku pada si kakek sebagai kata khiasan, karena kau tahu bahwa dia pun telah bermutasi dan mulai berkarat saat itu. ya, saat dimana tumbuhan kawin silang dengan pelastik, hewan hewan memakan logam, dan ilmuan semakin gila dengan penelitian dan ciptaanya.



~

18 juni 2026, manusia telah diperbudak oleh ciptaanya sendiri teknologi semakin cangih membuat manusia malas berpikir dan bekerja. ditahun ini tanpa disadari semua manusia mulai membungkuk menunduk agak bersujud saat menggunakan geniusphone. kotak kecil ajaib yang saat itu menjadi tuhan bagi mereka kaum moderen.


dari tahun ke tahun kebutuhan teknologi semakin melejit melebihi kebutuhan sandang pangan bagi para individu tak sadar pun limbah elektronik menggunung membuat pulau baru disamudra hindia dengan nama pulau notriak.

~
Kau tahu sebenarnya disini aku hanya ingin bercerita tentang sang kakek tua yang dengan umur ke-70nya membawa satu kerdus surat dengan satu tujuan dan keinginannya sejak umur 18 tahun yang ingin ia lakukan diumur 70 tahun. tadi hanya ringkasan gambaran pada masa itu agar pembaca paham keadaan saat itu, jadi mari kita kembali pada cerita sang kakek yang sedang berjalan menuju kantor pos.
~
siang itu karat dibuat mengkilap oleh guyuran keringat yang mengalir pada kulitnya, decit decit kusut suara troli rongsok menemani perjalananya menuju kantor pos, masih saja rela bersusah payah berjalan tanpa keluh. mulai terlihat bagunan agak besar yang bertuliskan "Kantor Pos Pusat" sekitar 50 meter lagi dengan pandangan penuh ambisi sang kakek terus berjalan walau berjalan aga pincang dan kikuk.


"kelenting..kelenting" pintu dibukanya, sang kakek berdiri pada antrian ketiga. yang lain mengalah karena merasa iba dan ada pula yang mengalah karena risih dengan apa yang dibawanya kedalam kantor pos.

~


"Siang kek, ada yang bisa saya bantu?" teller tersenyum, ia tak heran dengan apa yang telah terjadi pada si kakek atas keributan tadi.

"nak saya ingin kamu kirimkan surat yang ada didalam kerdus ini. total surat ada 296 surat. surat surat itu untuk teman, kerabat beserta keluarga kakek, dan semua sudah tertulis alamat jadi kamu perlu mengirimnya satu persatu....
masalah biaya jangan ditanyakan.. ini satu botol air mineral bersih (yang saat itu harganya sangat mahal/lebih mahal dari 20kg emas batang ditahun 2014) dan tiga buah mangga segar (1 buah = 1 geniusphone) dan 5 keping logam murni". mengeluarkan semua barang satu per satu dari saku besar celananya.

semua pengunjung melongo melihatnya. tanpa banyak bicara teller tersenyum dan menjawab "baiklah kek, dengan senang hati kami antarkan segera
~
f 5 Hari kemudian surat telah sampai kepada penerima, salah satunya adalah kepada cucunya. semua surat tertera isi yang sama. dan isi surat seperti ini



Kepada yang terkasih teman, kawan, sahabat, kerabat, keluarga dan semua yang mengenalku 'Moldy rusdi'



salam cinta semurni air bersih,



yang terkasih, maaf bila aku menggangu waktu berhargamu. aku berharap kalian memaafkan kakek tua ini yang telah berusia 70 tahun pada lima hari yang lalu.

yang terkasih, bisakah aku menggangu waktu berhargamu sekali lagi? jika hendak, maukah kau sedikit mengorbankan waktu berhargamu untuk menulis tentangku dimasa senggangmu?
aku ingin kau menceritakan perananku dalam kehidupanmu meski kita baru saja berkenalan? mungkin disana kau bisa menulisku sebagai orang baru dalam kisahmu? atau orang asing? atau orang yang hanya lewat? tak apa tulislah saja itu jika itu benar benar sesuatu yang ada dibenakmu dengan murni. dan langsung saja kirimkan kepadaku, jika bisa kirimkan setelah kau menerima surat ini 2 minggu setelahnya.
aku mohon dengan senang hati dan sangat sungguh. ini bukan permohonan tentang kakek tua berumur 70 tahun yang hendak mati karena aku pun masih belum ingin mati. karena aku masih ingin membaca dan mengumpulkan kisahku dalam kisahmu, aku masih belum membukukan kisah kita pada buku terindah nantinya.


dengan senang hati aku bersedia menunggu catatan-catatan kecil dari surat kalian, terimakasih telah meluangkan waktu untuk pria tua 70 tahun ini. terimakasih untukmu yang terkasih




Moldy Rusdi

Salam cinta semurni air bersih


~

Bersambung....


*note

-jangan tanyakan aku soal kantor pos yang masih beroprasi dan masih berperan pada masa itu karena akan sangat panjang jika harus membahasnya dari awal.
-spoiler ~ kelanjutan kisahnya mungkin bisa kau tebak atau mungkin tidak tapi cobalah tebak semoga cerita kita sepaham dan sejalur.
-Terimakasih telah membaca

Tidak ada komentar:

Posting Komentar