ku akui aku memang gila
terlalu gila memujimu
terlalu gila memuja seni tuhan diwajahmu
aku ingin mencumbu waktu
memperkosa usia,
merampok semua tua, lelah dan derita dari keningmu
katakan padaku,
bagaimana cara tuhan memahat senyummu?
dua belah bibir yang mencipta surga
tolonglah aku
lutut ku terpaku, tertancap
berlutut tak tahu lelah dihadapanmu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar